Kontrak berjangka minyak mentah menguat pada Kamis (6/10) seiring turunnya persediaan minyak mentah AS sebanyak 4.7 juta barel, meskipun permintaan masih lemah dan tekanan dari krisis hutang Eropa tetap ada. Volume minyak mentah AS mencapai 584.000 atau 9% di bawah rata-rata. Berdasarkan data EIA, persediaan bahan bakar bensin turun secara tidak terduga sebesar 1.14 juta barel, sementara produk distilasi merosot 744,000 barel.
Hingga tulisan ini diturunkan, harga tercatat mencapai tertingginya di level 81.13.
Analis di EGL Swiss, Andy Sommer berkata, "Saya tidak yakin akan ada trend bearish, ini adalah jangka pendek. Tetapi pada kondisi sebenarnya kita tidak melihat pemulihan yang berkelanjutan."
Data AS yang menunjukkan penurunan produksi manufaktur dan petumbuhan sektor jasa yang rendah pada bulan lalu, menegaskan pertumbuhan ekonomi yang dekat dengan garis resesi.
Secara tekhnikal, pergerakan masih di atas level fibonacci 50%, namun stokastik memasuki area overbought. Untuk sementara ini, kita diharapkan untuk netral menunggu sinyal selanjutnya. Support kuat ada di level $74.00, sedangkan resistance utama adalah $81.50
Hingga tulisan ini diturunkan, harga tercatat mencapai tertingginya di level 81.13.
Analis di EGL Swiss, Andy Sommer berkata, "Saya tidak yakin akan ada trend bearish, ini adalah jangka pendek. Tetapi pada kondisi sebenarnya kita tidak melihat pemulihan yang berkelanjutan."
Data AS yang menunjukkan penurunan produksi manufaktur dan petumbuhan sektor jasa yang rendah pada bulan lalu, menegaskan pertumbuhan ekonomi yang dekat dengan garis resesi.
Secara tekhnikal, pergerakan masih di atas level fibonacci 50%, namun stokastik memasuki area overbought. Untuk sementara ini, kita diharapkan untuk netral menunggu sinyal selanjutnya. Support kuat ada di level $74.00, sedangkan resistance utama adalah $81.50
0 komentar:
Posting Komentar