Kontrak minyak mentah berjangka AS melesat hingga ke level $101/barel hari Rabu (30/11) pasca langkah dari sejumlah bank sentral untuk mengurangi tekanan pada pasar keuangan global, dengan para menteri keuangan meminta bantuan kepada IMF untuk mengatasi bencana keuangan yang terjadi di Eropa. Sementara itu, langkah Cina untuk memangkas syarat permodalan dan data tenaga kerja AS yang lebih baik dari perkiraan menambah sentimen bullish.
Hari ini, Kamis (1/12) spot minyak bergerak naik di awal perdagangan dalam range sempit karena kenaikan yang ada masih dibatasi oleh meningkatnya persediaan minyak mentah AS. Stok minyak mingguan AS dilaporkan oleh EIA meningkat sebanyak 3.9 juta barel, atau 1.2%, menjadi 334.7 juta barel. Tercatat miyak berada di level $100.72/barel, harga tertinggi $100.73/barel dan terendahnya $100.50/barel.
Gareth Lewis-Davies, strategis minyak dan komoditas BNP Paribas berkata, "Dollar akan melemah jika investor beralih dari obligasi menuju aset beresiko, dan yang terjadi hari ini adalah pulihnya selera resiko investor. Investor sedang mengalihkan dana dari obligasi AS yang notabene adalah safe haven, menuju ke brusa saham dan komoditas."
Hari ini, Kamis (1/12) spot minyak bergerak naik di awal perdagangan dalam range sempit karena kenaikan yang ada masih dibatasi oleh meningkatnya persediaan minyak mentah AS. Stok minyak mingguan AS dilaporkan oleh EIA meningkat sebanyak 3.9 juta barel, atau 1.2%, menjadi 334.7 juta barel. Tercatat miyak berada di level $100.72/barel, harga tertinggi $100.73/barel dan terendahnya $100.50/barel.
Gareth Lewis-Davies, strategis minyak dan komoditas BNP Paribas berkata, "Dollar akan melemah jika investor beralih dari obligasi menuju aset beresiko, dan yang terjadi hari ini adalah pulihnya selera resiko investor. Investor sedang mengalihkan dana dari obligasi AS yang notabene adalah safe haven, menuju ke brusa saham dan komoditas."
0 komentar:
Posting Komentar